Selama terjun kedunia ruqyah saya menyaksikan ada belasan peruqyah yang mundur dari dunia ruqyah, ada beragam alasan yang mereka kemukakan atau yang saya saksikan berikut ini beragam faktornya :
1. Tidak kuat menghadapi pertarungan abadi dengan setan kalangan jin dan setan kalangan dukun/paranormal.
Peruqyah berada di garda terdepan fight to fight menghadapi setan yang
mengganggu pasien juga berhadapan langsung dengan para dukun dan
paranormal. Dalam pertarungan jihad ini sangat wajar jika seorang mujahid
ruqyah kadang terluka, tubuhnya sakit atau berdarah.
Saya menyaksikan ada beberapa peruqyah mundur dari dunia ruqyah dengan
alasan ga kuat menghadapi serangan dukun atau ga tega jika keluarga terkena
imbasnya.
HANYA peruqyah yang bermental baja yang sanggup melalui cobaan ini.
Bersabarlah , "Barangsiapa kedua kakinya berdebu di jalan Allah, maka Allah
mengharamkan Neraka untuknya." [HR. Darimi No.2290].
2. Tidak kuat menghadapi konflik sesama peruqyah.
Janganlah merasa bahwa sesama peruqyah akan selalu seiring sejalan sebab
kadang kala akan timbul konflik sebab perbedaan manhaj, sifat dan prilaku,
kepentingan dll. ketika sudah timbul permusuhan dengan peruqyah lain ini akan
melelahkan jiwa ketika harus menyaksikan peruqyah lain tetap berjalan dengan
jalan yang tidak disukainya atau akan melelahkan ketika menghadapi
perselisihan yang tak kunjung selesai hingga akhirnya memutuskan diri mundur
dari dunia terapi ruqyah.
3. Tidak kuat menghadapi tahdziran
Tidak dapat dipungkiri akan ada selalu tahdziran dari sekelompok orang yang
menganggap ruqyah yang dilakukan tidak sesuai dengan ajaran nabi, mereka
selalu berkutat masalah hukum ruqyah massal, hukum ruqyah melalui kaset,
hukum ruqyah jarak jauh melalui telpon, hukum membuka klinik ruqyah, hukum
meminta diruqyah, hukum upah ruqyah, hukum menggunakan tajribah dalam
ruqyah, hukum berpropesi sebagai peruqyah, yang tidak kuat menghadapi
tahdiran ini akan mundur dari dunia ruqyah.
4. Termakan syubhat
Beragam syubhat dihembuskan untuk membuat seseorang mundur dari dunia
ruqyah, seperti menganggap semua peruqyah tidak berilmu, menganggap
peruqyah keluar dari asholah ruqyah , menganggap ruqyah bisa menghindarkan
diri dari majelis ilmu karena sibuk meruqyah hingga peruqyah yang terkena
syubhat ini berkecil hati atau berketetapan hati akhirnya mundur dari dunia
ruqyah.
5. Tidak dapat membagi waktunya
Seorang peruqyah biasanya berpropesi sebagai pengusaha, wiraswasta,
pegawai, karyawan. ketika mereka mulai menjadi peruqyah maka akan
disibukkan oleh banyaknya pasien yang datang atau seorang peruqyah
mendatangi pasien, menghadapi kasus ruqyah bukanlah seperti dokter yang
memeriksa fisik pasien lalu memberikan resep obat, kasus dalam ruqyah sangat
sangat pelik, butuh diagnosis mendalam, jga pengobatannya bisa berjam jam
lamanya dan ini sangat melelahkan dan menghabiskan waktu hingga kadang
membuat seorang peruqyah mundur dari dunia ruqyah.
Adapula peruqyah yang berpropesi sebagai da'i yang memberikan ilmu
dimajelisnya menyatakan mundur dari dunia ruqyah sebab kesulitan membagi
waktunya.
6. terkena fitnah
Fitnah didunia ruqyah terbesar yaitu fitnah harta, tahta dan wanita. Fitnah harta
jika peruqyah kemaruk menarif tinggi atau hanya berniat mencari uang, fitnah
tahta ketika peruqyah hanya berniat mencari ketenaran atau fitnah wanita
ketika peruqyah terkena kasus pencabulan dll ini bissa menyebabkan peruqyah
mundur dari dunia ruqyah.
7. terkena kasus
Ketika peruqyah diadukan oleh pasiennya ke polisi karena satu kasus misalnya
mallpraktek ruqyah maka ini membuat peruqyah mundur dari dunia ruqyah
8. Merasa tidak pantas jadi peruqyah
jika peruqyah ketika menjalani propesinya merasa ilmunya kurang, merasa
sering terkena talbis syetan bisa menyebabkan dirinya mundur dari dunia
ruqyah.
9. Bosan dan jenuh
manusiawi sekali ketika timbul kejenuhan dalam hati sebab setiap harinya
bergelut dengan jin, bertemu dengan orang orang bermasalah dari sisi psikis
dan fisik lalu ingin lepas dari semua masalah orang lain akhirnya ini yang
menyebabkan seseorang keluar dari dunia ruqyah.
10. Tidak mendapat dukungan dari keluarga
Ada kalanya keluarga tidak mendukung seseorang menjadi peruqyah yang
akhirnya mundur dari dunia ruqyah.
Saya pribadi Insya Allah akan terus istiqomah didunia ruqyah apapun yang akan
terjadi, jikapun ada peruqyah yang mundur didunia ruqyah dengan beragam
alasan maka Insya Allah akan selalu ada generasi penerus. sebab menjadi
peruqyah itu bukan hanya agar bisa meruqyah orang lain tapi ada unsur
dakwahnya.
dakwah yang saya lakukan adalah mencetak para peruqyah mendiri syukur syukur bisa meruqyah orang lain dengan tentunya
didahului dengan dakwah bil Quran. Dunia ruqyah memang ada pahitnya, tapi akan terasa manis jika hanya mengharap ridho Allah semata.
disarikan dari tulisan: Gus Nur, Wakil Ketua PP JRA
0 komentar:
Posting Komentar