JRA Batoro Katong Ponorogo- Mujiz Jam'iyyah Ruqyah Aswaja (JRA) Gus Allamah Alauddin Shiddiqi atau sering dikenal dengan Gus Amak tampil gagah dengan mengenakan pakaian warok Ponorogo pada saat mengisi pelatihan praktisi JRA Batoro Katong Ponorogo bertempat di kampus Institut Agama Islam Sunan Giri (INSURI) Ponorogo pada Ahad (4/4/2021) 

Pelatihan praktisi JRA Batoro Katong Ponorogo kali ini terhitung pelatihan keempat kalinya yang diadakan oleh PC JRA Batoro Katong Ponorogo dengan diikuti oleh seratus tujuh puluh delapan peserta baik laki-laki maupun perempuan berasal dari Kabupaten Ponorogo dan sekitarnya, bahkan terdapat peserta yang datang jauh dari Jakarta demi mengikuti pelatihan praktisi di Ponorogo. Tak hanya itu, pelatihan praktisi di Ponorogo kali ini juga diikuti oleh puluhan praktisi yang ingin mengupgrade keilmuan ruqyah serta silaturahim mengobati rasa rindu bertemu dengan mujiz.

Antusiasme praktisi PC JRA Trenggalek patut diacungi jempol, mereka datang berduyun-duyun ke Ponorogo demi bertemu mujiz dengan membawa rombongan sejumlah empat puluh orang. Tak hanya dari PC JRA Trenggalek,  praktisi luar daerah seperti Madiun, Tulung Agung, Blitar juga ikut serta hadir mengikuti kegiatan yang diadakan oleh PC JRA Batoro Katong Ponorogo ini. 

Imam Syafi'i selaku ketua panitia mengatakan kegiatan pelatihan praktisi ini sukses digelar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, diantaranya wajib memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan memakai sabun mengikuti aturan pemerintah demi menjaga kesehatan peserta, praktisi, dan utamanya terhadap kesehatan mujiz. 

Imam sapaan akrab beliau mengapresiasi suksesnya kegiatan ini merupakan kerja keras dan kekompakan seluruh panitia yang telah mempersiapkan sejak jauh hari. "Terimakasih banyak kepada seluruh panitia yang telah mensukseskan acara ini, mulai dari persiapan yang matang dan pelaksanaan kegiatan yang lancar hampir tanpa suatu kendala yang berarti. Semoga amal baik kita semua, yakni mengajak untuk mensyiarkan keagungan Al-Qur'an sebagai syifa' merupakan amal jariyah yang tak terputus hingga kiamat nanti. Adapun jika terdapat kesalahan kekhilafan atas nama seluruh panitia memohon maaf yang sebesar-besarnya." Pungkasnya.

Kegiatan pelatihan ini mengusung tema kearifan lokal Ponorogo, dengan mendatangkan Dadak Merak langsung dari desa Ngabar dan desa Patihan Kidul, Siman, Ponorogo. Sebab banyak diantara praktisi merupakan pelestari kesenian tradisional Reyog Ponorogo yang mendunia ini.

Ahmad Khabibullah, ia merupakan praktisi JRA Batoro Katong Ponorogo sekaligus pemain Reyog Ponorogo mengaku bangga dengan adanya ide kreatifitas panitia dengan mengusung tema kearifan lokal kesenian daerah Reyog Ponorogo. "Sebagai praktisi sekaligus pemain Reyog Ponorogo, saya mengaku bangga dan mengapresiasi panitia atas ide kreatifnya mengusung kesenian daerah Reyog Ponorogo dalam acara Pelatihan Praktisi JRA Batoro Katong ke-empat ini. Hal ini perlu dilakukan sebagai salah satu cara melestarikan kesenian lokal, supaya tidak kehilangan identitas kita sebagai warga Ponorogo. Bahkan mujiz kita pun sangat menghargai kebudayaan daerah kita dengan memakai pakaian warok Ponorogo, menunjukkan bahwa kecintaan terhadap budaya daerah perlu kita junjung tinggi" ungkap pembarong asal Ngabar ini.

Alex Febriansyah, peserta pelatihan praktisi asal Pacitan mengatakan kepada Infokom JRA Batoro Katong bahwa ia mengikuti kegiatan ini untuk mengetahui keilmuan mengenai ruqyah aswaja, sebab yang ia tau bahwa ruqyah selalu diidentik dengan kesurupan. "Saya peserta asal Pacitan yang mengikuti pelatihan di Ponorogo untuk mrnjawab rasa penasaran saya mengenai ruqyah, sebab setau saya ruqyah selalu dikaitkan dengan kesurupan. Namun setelah mengikuti pelatihan ruqyah aswaja di Ponorogo saya menjadi paham bahwa selama ini ruqyah yang selalu identik dengan kesurupan itu tidak benar. Gus Amak menjelaskan kepada kita (peserta pelatihan,red) bahwa sebenarnya ruqyah itu tidak harus kesurupan. Kemukjizatan Al-Qur'an dapat mengobati umat Rasulullah Saw bahkan tanpa reaksi atau muntahan, apalagi kesurupan." 

Gus Amak dalam pelatihan berpesan kepada peserta praktisi bahwa jangan sekali-kali meruqyah dengan memasang tarif, jika diberi diterima tapi jika tidak diberi jangan meminta, tapi niatkan untuk investasi akhirat.

Ustadz Cholid Abasa Rifa'i, Wakil Ketua JRA Batoro Katong mengaku senang dengan terlaksana nya acara pelatihan praktisi JRA Batoro Katong ke-empat ini. "Alhamdulillah saya merasa senang dengan pelaksanaan kegiatan ini, semoga dapat membawa manfaat dan keberkahan bagi kita semua. Semakin banyak yang tergabung menjadi keluarga besar PC JRA Batoro Katong semoga semangat mendakwahkan Al-Qur'an sebagai syifa' semakin baik dan istiqomah kedepannya." Pungkasnya.


Pewarta: 

Mukhlas Habibi

(Infokom JRA Batoro Katong)

0 komentar:

Posting Komentar

 
By Kang Akhlis JRA JATIM © 2019. All Rights Reserved. Developed by GRIYA SMART
Top